Sejarah yen semakin percaya diri pasca pinjaman KUR BRI


Jakarta

Yeni Nouraini tidak memiliki pengalaman trading nyata. Ia pernah mencoba menjual produk non-modis namun gagal.

Hingga suatu hari, beberapa teman dan tetangga memuji pakaian muslimnya. Di hari-hari berikutnya, tidak jarang teman-temannya memuji pakaiannya. Mereka pun menanyakan di mana Yeni membeli pakaian tersebut.

Kemudian Yeni secara acak membeli 1 hingga 2 set pakaian lalu menjualnya ke teman dan tetangganya. Sejak 6 bulan lalu, Yeni resmi menjalankan usaha penjualan pakaian muslim dengan merek YN Collection.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Selain berjualan in-house, ia juga memasarkan melalui akun media sosialnya. Banyak orang yang menyukai dagangan Yeni.

“Setelah itu saya pelan-pelan mengikuti bazar yang diadakan BUMN dan kementerian,” kata Yeni kepada Detikcom di Gedung Ali Wardhana Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta.

Hari itu merupakan hari kedua Yeni menghadiri Bazar UMKM di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ia sendiri menyewa booth dan memamerkan puluhan koleksi gaun dan atasan wanita.

Yeni menjemput sembako dari beberapa temannya di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bahkan, dia belum percaya diri untuk menjual dalam jumlah banyak di awal pasar. Jadi setiap kali dia mengikuti bazar, dia bergabung dengan temannya dan menyewakan stan untuk mereka berdua.

Saat itu, beliau menjabat sebagai Pejabat Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Johar Baru yang memberikan pinjaman melalui Kredit Usaha Rakyat atau KUR, dan bertempat di Bazaar Johar Baru, Jakarta Pusat. Yeni kemudian mengambil pinjaman sebesar 20 juta dari Kuar.

Yeni mampu menambah persediaannya setelah mendapat pinjaman sebesar Rp 20 juta selama 2 tahun. Persediaan terus meningkat. Karena keuntungan akan terus berubah untuk menambah stok dan mengikuti bazar besar.

“Tadi saya berbagi lapak ini dengan teman-teman karena awalnya barangnya tidak banyak, jadi kurang percaya diri. Tapi sekarang setelah mendapat pinjaman dari BRI, saya bisa buka bazar sendiri,” kata Yeni. dengan tegas.

Yeni mengikuti minimal satu bazar dalam sebulan. Sementara itu, ia mengaku mengikuti 3 bazar di bulan Ramadhan tahun ini. Tingkat omzet ketiga bazar tersebut berbeda-beda tergantung lokasi bazar tersebut.

Pada hari pertama bazar di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, misalnya, ia mengaku pendapatan yen mereka mendekati 10 juta birr. Sedangkan pada hari kedua, keuntungannya sekitar Rp 10 lakh.

Yeni YN Group merupakan salah satu UKM binaan kantor wilayah BRI.Pada hari kedua Bazar Jakarta 1, booth Yeni Group dikunjungi oleh VP Microsales Management Division BRI Asep Nugraha Sukma Kementerian Koordinator Perekonomian. dan Supervisor Bisnis Mikro BRI RO Jakarta I Agus Dharmawan.

Menurut Agus Dharmawan, YN Collection merupakan salah satu dari 78.000 UMKM binaan BRI RO Jakarta I. Kebetulan YN Collection masuk dalam bazar Kementerian Koordinator Perekonomian karena produknya cocok untuk periode Ramadhan yaitu pakaian muslim. .

Menurut Agus, selain membantu UMKM mendapatkan pinjaman tanpa agunan untuk tambahan modal, BRI juga membimbing nasabah untuk meningkatkan pendapatannya. “Sudah saatnya kita naik kelas UMKM,” ujarnya.

BRI, Agus juga membantu pengembangan bisnis nasabah selain memberikan pinjaman. Bantuan ini meliputi pendidikan, pelatihan dan komunikasi dengan klien. “Misalnya dengan mengikuti bazar ini, jaringannya akan semakin luas (untuk UKM), jaringannya akan semakin luas,” kata Agus.

Yeni semakin percaya diri setelah menerima pinjaman KUR dari BRI.

(Erd/Ens)

Sumber: https://finance.detik.com/finansial

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

{inAds}