Sukarno pilih Palangka Rayan, Soeharto Jonggol, kini Jokowi bangun IKN di Kalimantan Timur.


Jakarta

Ini bukan kali pertama Indonesia memindahkan ibu kotanya. Sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden, dua mantan presiden punya rencana pemindahan ibu kota.

“IKN itu bukan gagasan Pak Jokowi. Pak Jokowi hanya melaksanakan kewajiban sejarah,” kata Ridwan Kamil, Wali Ibu Kota Pulau Dewata, dalam Rakornas di Ibu Kota Pulau, Jakarta, Kamis (14/4/). 2024) kemarin.

Pria yang akrab disapa RK ini menjelaskan, pada tahun 1950, Presiden Sukarno mendapat ide untuk memindahkan ibu kota ke Palangka Raya di Kalimantan Tengah. Namun rencana tersebut tidak dapat terlaksana karena Indonesia masih merdeka, anggaran tidak mencukupi, politik masih berjalan, dan lain-lain.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Presiden Soeharto berencana memindahkan ibu kota ke Jonggol di Jawa Barat. Namun tujuan ini tidak tercapai karena adanya reformasi. Di sisi lain, tanah di kawasan ini dikuasai para spekulan.

“Waktu Pak Harto ke Jonggol, tanah di Bogor sudah jadi spekulan tanah, sayang kalau buru-buru masuk sejarah rekonstruksi,” jelas RK.

Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, kebutuhan bersejarah ini telah diatasi. Menurut RK, tindakan ini patut didukung. Pemerintahan Jokowi memindahkan ibu kota negara ke Ibu Kota Kepulauan (IKN) di Kalimantan Timur.

“Nah, kebutuhan sejarah ini sudah diputuskan di era Pak Jokowi. Jadi keputusan besar rakyat ini harus kita dukung. Ini bukan persoalan politik praktis sekarang, tapi mimpi besar, rakyat besar,” kata R.

(acd/hns)

Sumber: https://finance.detik.com/infrastruktur

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

{inAds}