Jakarta –
CEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk (Persero) Tbik Sunarso mengungkapkan rencana divestasi atau divestasi kepemilikan sahamnya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk BSI.
Sunarso mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya menerapkan hal tersebut. Menciptakan nilai atau menciptakan nilai.
“Kita sudah merger dari BRI Syariah ke BSI dan nilainya meningkat. Jadi, kita usahakan agar nilainya (BSI) tidak turun,” ujarnya. Usai agenda rapat dengar pendapat (RDP) bertemu dengan Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2024).
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Sementara terkait aksi korporasi lanjutan terkait langkah BRIS, menurutnya ada banyak hal yang menjadi pertimbangan pemegang saham. Beberapa di antaranya termasuk pencocokan harga dan calon mitra.
“Harganya wajar dan selain bisa ditingkatkan Harga. Kedua, calon mitranya juga cocok untuk BSI. Ya, kami punya kesepakatan. Tapi kalau keduanya tidak bertemu, kita tidak akan ada kesepakatan dan (masih) tetap seperti itu.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri BUMN Eric Tohir membeberkan proses pengalihan saham BRI dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI di BSI.
Menurut Eric, pihaknya telah mengembangkan dua opsi terkait rencana tersebut. Yang pertama, Eric, adalah mencari mitra strategis. Sedangkan yang kedua adalah menghubungkan dengan tabungan emas.
“Masih ada dua pilihan, yang pertama mencari mitra strategis. Kedua, kita terhubung dengan Tabungan Emas,” kata Eric Tohir di Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
Eric mengatakan, tidak ada opsi melepas kepemilikan saham BRI dan BNI di BSI kepada publik. Saat ini, saya memastikan BSI memiliki mitra strategis untuk menjadikannya salah satu dari 10 bank syariah terbaik dunia.
“Belum, kami ingin memastikan BSI punya partner strategis, sehingga bisa menjadi yang terbesar ke-11 di dunia saat ini. Tapi kemarin sudah ada tawaran, program tabungan emasnya bagus, dan tidak semua bank. Kenapa apakah BSI tidak bisa melakukan hal yang sama?” Kami belum membahas apakah ada koordinasi. Jadi masih opsi,” jelasnya.
(shc/kil)
Sumber: https://finance.detik.com/finansial