Jakarta –
Pemerintah memutuskan menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton. Dari kuota sebelumnya 2 juta ton, total kuota impor beras pada 2024 menjadi 3,6 juta ton.
Namun, menurut Bayu Krishnamerth, Direktur Eksekutif Perum Blog, izin tambahan impor beras sebanyak 1,6 juta ton itu belum diberikan.
“Izin yang diberikan ke Bulog itu 2 juta ton. Itu di keputusan pemerintah, bisa ditambah lagi. Maklum, jumlahnya 1,6 juta ton. Izinnya belum diberikan 1,6 juta ton. Di BUMN Acara bincang-bincang di Kementerian BUMN Jakarta pada Senin (18/3/2024) mengatakan.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Meski izin belum keluar, Bulog terus memperkuat stok beras yang saat ini hampir 1 juta ton berasal dari impor. Di sisi lain, hanya satu jenis beras yang dikenal di pasar internasional, yaitu beras kualitas premium.
“Saat ini saya mungkin bisa bilang, stok beras Bulog 99% adalah premium, hampir semuanya primer. Kita hanya tahu satu jenis beras yang dijual di pasar internasional, yaitu 5% beras pecah, yaitu beras premium. nasi,” jelasnya.
Baiu menambahkan, beras kualitas premium inilah yang dimanfaatkan Bulog untuk bisa menembus pasar.
“Sejauh ini semua intervensi blog, saya kira sekitar 6 bulan, semuanya menggunakan beras premium.”
(acd/hns)
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis