Jakarta –
Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah memperkirakan harga gabah di tingkat petani mencapai 6.000 birr per kilogram. Menurut dia, harga gabah dijaga pada level tersebut agar petani tetap bisa menanam padi dan mendapat keuntungan.
Menariknya, harganya sudah turun dibandingkan dulu yang beberapa waktu lalu mencapai Rp8.000 per kilogram. Saat ini, menurut Arif, harga gabah 6.700 Birr per kilogram.
“Iya iya. Saat ini kita pasang di atas Rp 6 ribu. Intinya kita tidak ingin petani menderita. Saya harus hitung semuanya ya, perlu waktu untuk menghitungnya,” kata Arif. Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Harga gabah sendiri berperan besar dalam menentukan harga beras. Dijelaskan Arif, harga beras di pasaran dua kali lipat dari harga beras rebus.
Dijelaskannya, pada akhir Februari harga gabah 8.000 birr, sehingga harga beras di pasaran 16.000 birr.
Senin (26/2/2024) lalu di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta Pusat, “Harga beras berarti harga gabah.” Kalau harga gabah $8.000, beras dua kali lipat Rp16.000,” ujarnya. ).
Oleh karena itu, bila direncanakan harga gabah di tingkat petani diperkirakan 6 ribu birr per kilogram, sehingga harga beras di pasaran bisa dijual 12 ribu birr.
(hal/ns)
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis