Pemerintah diminta memperpanjang HGBT agar harga pupuk tidak naik
Mandela Blog – PT Pupuk Indonesia (Persero) meminta pemerintah memperpanjang program Kebijakan Penetapan Harga Gas Bumi Terbatas (HGBT). Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan HGBT diperlukan untuk menjaga harga pupuk tetap rendah.
“HGBT ini berdampak, jika harga gas naik maka dampaknya akan menaikkan harga pupuk,” kata Rahmad di Hotel Alila, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).
“Kami menilai HGBT berdampak langsung terhadap ketahanan pangan nasional, sehingga kami mendorong HGBT ini terus berlanjut,” lanjutnya.
Rahmed menjelaskan, kenaikan harga gas akan berdampak pada pupuk bersubsidi, sehingga tagihan produksinya akan meningkat. Sementara harga pupuk yang tidak disubsidi di tingkat petani akan mengalami kenaikan.
Kenaikan harga pupuk akan menyebabkan masyarakat mengurangi konsumsi pupuk. Menurunnya konsumsi pupuk telah menurunkan produktivitas petani.
Maka Rahmed kembali menegaskan bahwa program HGBT harus dilanjutkan. Apalagi, beberapa kementerian mulai dari SKK Migas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga Kementerian Perindustrian sudah memberikan tanda-tanda positif akan keberlangsungan tersebut.
“Kami berharap hal ini dapat dilanjutkan dari informasi yang kami terima. Hal ini mendapat respon yang baik dari SKK Migas, ESDM, Kementerian Perindustrian, bahkan dalam rapat kerja Komisi IV dengan Kementerian Pertanian, hal ini sudah menjadi salah satu keputusan yang diminta Komisi IV dan Kementerian Pertanian adalah HGBT dilanjutkan, sehingga semua pemangku kepentingan menginginkannya. “LGBT ini akan terus berlanjut,” ujarnya.