Jakarta –
Abdul Samad Rabiu merupakan seorang pengusaha muslim dan menurut Forbes termasuk orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, pengusaha Nigeria ini memiliki kekayaan bersih real-time sebesar $5,2 miliar atau sekitar $80,86 triliun (mata uang Rp 15.550/US$) dan menempati urutan ke-6 dalam daftar orang terkaya di Afrika.
Di tahun Pria kelahiran 4 Agustus 1960 di Negara Bagian Kano ini merupakan satu dari tiga konglomerat asal Nigeria yang masuk dalam daftar orang terkaya dunia.
Sejak awal, Abdul Samad Rabiu terlahir dari keluarga kaya raya. Ayahnya, mendiang Khalifa Issaku Rabiu, adalah salah satu pengusaha paling terkemuka di Nigeria.
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Almarhum Khalifah Isyaku Rabi’u adalah seorang pengusaha yang membangun kekayaannya terutama melalui perdagangan komoditas. Abdulsameed Rabiu mendapatkan keterampilan wirausaha dari ayahnya.
Abdulsameed Rabiu mengenyam pendidikan dasar di Negara Bagian Kano sebelum pindah ke Amerika untuk belajar. Rabieu memperoleh gelar sarjana ekonomi dari Capital University di Columbus, Ohio, AS.
Sesaat setelah kembali dari Amerika setelah menyelesaikan studinya, pada usia 24 tahun, Abdul Samad Rabiu diserahi tanggung jawab menjalankan bisnis ayahnya.
Saat itu, ayahnya dipenjara oleh pemerintahan Jenderal Muhammadu Buhari karena penggelapan bea masuk beras. Meskipun Adbulsamad muda tidak memiliki banyak pengalaman bisnis, ia mampu menjalankan perusahaan selamanya tanpa kehadiran ayahnya.
Menurut Forbes, Rabieu mewarisi harta warisan dari ayahnya. Pada tahun 1988 ia mendirikan bisnisnya sendiri dengan mengimpor besi, baja, dan bahan kimia.
Abdulsamad Rabiu adalah pendiri BUA Group Nigeria, yang bergerak di bidang produksi semen, penyulingan gula, dan real estate.
Di tahun Pada awal Januari 2020, Rabiu menggabungkan perusahaan swastanya Obu Cement dengan perusahaan tercatat Cement Company. Di Nigeria Utara, yang dia kendalikan.
Perusahaan gabungan tersebut diberi nama BUA Cement Pvt.di Bursa Efek Nigeria; Rabiu memiliki 98,2% saham. Dia memiliki 95% konglomerat makanan publik BUA Foods.
Dia menjalankan Yayasan Rabiyu yaitu Inisiatif Abdul Samad Rabiyu. Yayasan ini mendukung kemajuan pendidikan, kesehatan dan pembangunan sosial di seluruh Afrika.
(NNS)
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis