Jakarta –
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau Kai Ia mengumumkan telah mereformasi jajaran direksi dan komisaris perseroan. KAI mengatakan, perubahan tersebut dilakukan sesuai dengan keputusan yang dikeluarkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Berdasarkan keputusan BUMN Nomor SK-61/MBU/03/2024 tanggal 5 Maret 2024, Elen Setiadi terpilih menjadi komisaris PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Sedangkan berdasarkan Surat Keputusan BUMN Nomor SK-62/MBU/03/2024 tanggal 5 Maret 2024, Dadan Rudyaniah diangkat menjadi Direktur Keselamatan dan Keamanan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Nama terakhirnya Rosma Handayani, beliau menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Kereta Api Indonesia (Persero).
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Dadan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Bisnis dan Pengembangan Bisnis Perum Damri, sedangkan Rosma sebelumnya menjabat sebagai Senior Executive Vice President PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Sedangkan Ellen Setiadi sebelumnya menjabat sebagai Pakar Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kami mengucapkan selamat kepada Elen Setiadi, Dadan Rudiansyah, dan Rosma Handayani. Kami berharap mereka dapat membawa kemajuan bagi perkeretaapian Indonesia,” kata Sekretaris Perusahaan KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji dalam keterangan resmi, Selasa (5/3/2024).
Selain itu, Kementerian BUMN juga memberhentikan Riza Premadi sebagai Komisaris Independen KAI, Sandri Pasambunan sebagai Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, serta Suparno sebagai Direktur SDM dan Umum KAI. Mewakili pemerintah, Agus menyampaikan terima kasih kepada ketiga orang tersebut atas dedikasinya terhadap KAI.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Riza Primadi, Sandri Pasambuna, dan Suparno atas pengabdian dan dedikasinya kepada KAI dalam membantu memajukan perkeretaapian Indonesia,” ujarnya.
Lanjut Agus, KAI akan terus berinovasi dan berinovasi untuk mencapai visi perusahaan menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik bagi Indonesia.
(gambar/gambar)
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis