Jakarta –
Presiden Joko Widodo mengadakan pembicaraan bilateral dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Hotel Park Hyatt di Melbourne. Kedua pemimpin membahas kerja sama ekspor dan impor produk pangan.Jokowi meminta Kamboja mengirimkan berasnya ke Indonesia.
Jokowi mendorong penyelesaian pembaharuan nota kesepahaman kerja sama perdagangan beras dan pembentukan mekanisme trade counter. Kedua perjanjian tersebut berisi kesepakatan mengenai harga dan jumlah beras yang akan diimpor Indonesia dari Kamboja.
Dalam keterangan resminya, Selasa (5/3/), Jokowi mengatakan, “Implementasi Nota Kesepahaman Pertanian harus didorong, terutama proses pengawasan investasi pada kapasitas pengelolaan pertanian, irigasi serta pengolahan dan penyimpanan beras.” 2024)
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
Pembahasan tersebut dilakukan di sela-sela KTT Khusus ASEAN-Australia dan banyak menggelar konsultasi penguatan hubungan bilateral Indonesia-Kamboja, khususnya dalam rangka perayaan 65 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun ini. .
Sebelumnya, pada akhir tahun lalu, Indonesia mengimpor 10.000 ton beras dari Kamboja. Pasokan beras Kamboja diimpor untuk menambah persediaan beras pemerintah (CBP). Kepala Badan Pangan Nasional Arif Prasetyo Adi mengatakan, beras yang tiba pada saat itu merupakan yang pertama sejak penandatanganan Nota Kesepahaman kedua negara pada 11 tahun lalu.
“Sejak MoU dijalin 11 tahun lalu, hari ini adalah kali pertama Kamboja mengirimkan beras. Selama 11 tahun, belum ada yang bisa melaksanakan MoU dan tidak ada satu butir beras pun yang masuk. ini dan akhirnya bisa kita lakukan. Hari ini terjadi, sekarang beras dari Kamboja sudah bisa diimpor. Dan berasnya bagus sekali, kata Arif dalam keterangannya, Kamis (2/11/2023) saat mengunjungi gudang Bulog Randu Garut di Semarang, Jawa Tengah.
Untuk tahun 2024 sendiri, Indonesia tahun ini menetapkan kuota impor beras untuk kebutuhan reguler sebesar 2 juta ton. Namun seiring berjalannya waktu, Kementerian Perdagangan menyatakan akan ada tambahan 1,6 juta ton; Dengan demikian, total Indonesia berencana mengimpor 3,6 juta ton pada tahun ini.
(halaman/rd)
Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis