Jakarta –
Bisnis teknologi biasanya dimiliki oleh konglomerat global. Salah satunya adalah pengusaha Muslim India Azim Hashim Premji.
Azim Premji dikenal sebagai miliarder muslim yang gemar bersedekah dari harta kekayaannya. Menurut Forbes, kekayaannya tercatat sebesar USD 12 miliar atau Rp 187 triliun (kurs Rp 15.621).
Azim Premji menduduki peringkat 164 dalam daftar orang terkaya di dunia. Sementara itu, ia akan menjadi orang terkaya ke-17 di India pada tahun 2023.
Berdasarkan catatan Detikcom dari Investopedia, pria rezeki itu lahir pada 24 Juli 1945. Azim Premji terlahir dari keluarga berkecukupan dan setelah menyelesaikan pendidikannya di Mumbai, ia melanjutkan studi teknik elektro di Stanford University di Amerika Serikat. (AS) pada tahun 1966
Namun, Azim Premji terpaksa putus kuliah karena ayahnya meninggal dan dia kembali ke India. Di usianya yang ke-21, Azim Premji seharusnya menjadi penerus perusahaan ayahnya, Muhammad Premji.
Perusahaan tersebut adalah Produk Sayur India Barat Limited. Azim Premji mampu mengembangkan perusahaan dan memperluas bisnisnya ke produk silinder hidrolik, sabun, dan lampu.
Perusahaan inilah yang menjadi cikal bakal Azim Premji memulai usaha di bidang teknologi di bawah bendera Wipro Limited.
Azim Premji memasuki bidang teknologi informasi pada tahun tersebut
Kondisi bisnis terus membaik, khususnya pada tahun 1990an. Di tahun Setelah restrukturisasi ekonomi India pada tahun 1991, Wipro Ltd berkembang dari peralatan penerangan, medis dan diagnostik hingga perangkat keras TI seperti printer dan pemindai.
Pendapatan Wipro telah meningkat dari sekitar $2 juta pada akhir tahun 1960an menjadi $7 miliar pada tahun 2014, dengan teknologi informasi menyumbang 75 persen dari total pendapatannya.
Menurut Forbes, pada Juli 2019, Azim Premji mengundurkan diri sebagai CEO Wipro Limited dan digantikan oleh putranya Rishad. Azim Premji, pendiri perusahaan, akan tetap menjadi ketua pendiri.
Ya, dia tidak hanya berbisnis, Azim Premji suka berbagi. Dia bahkan menjanjikan $21 miliar kekayaannya sebagai bagian dari janjinya; Pasalnya, orang terkaya di dunia ini berjanji akan mendonasikan sebagian besar kekayaannya untuk amal.
Jumlah tersebut termasuk dua pertiga saham Wipro yang dimiliki dalam perwalian terpisah. Ia juga mendirikan Yayasan Azim Premji sebagai organisasi nirlaba pada tahun 2001.
Di tahun Pada tahun 2020, Yayasan Azim Premji menyumbangkan $150 juta untuk membantu mereka yang terkena dampak pandemi Covid-19. Jika dikonversikan ke dalam rupee dengan nilai tukar saat ini, jumlahnya mencapai $2,3 triliun.
Dalam agama Islam sendiri, segala harta benda atau warisan dari Tuhan merupakan hak orang lain. Oleh karena itu, segala kekayaan atau kelebihan harta hendaknya diberikan dalam bentuk sedekah, zakat atau infaq. Oleh karena itu, berbagi rejeki dipercaya dapat membuka pintu rejeki di masa depan.