PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) melaporkan telah menyelesaikan total pembayaran sebesar Rp 230 miliar sebagai bagian dari proses restrukturisasi utangnya. Selain tunai, strategi lanjutan penyelesaian utang dan piutang adalah melalui lelang aset (asset pelepasan).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WSBP Asep Mudzakir mengatakan, salah satu strategi utama perbaikan pengelolaan aset adalah dengan melakukan pelepasan aset-aset yang tidak produktif.
“Kami sudah identifikasi 72 properti senilai 8,29 miliar lelang, 11,23 miliar lelang (per 4 Maret),” ujarnya dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta Selatan, Selasa (26/3/2024). ).
ASEP mengatakan tender ini merupakan tahap pertama. Kedepannya, pihaknya akan melakukan lelang berikutnya dalam 5 tahun ke depan. Hal ini bertepatan dengan masa restrukturisasi utang yang berlangsung pada tahun 2023 hingga 2028.
“Tahun 2028 ini, kami targetkan dana tunai minimal Rp300 miliar untuk menunjang kegiatan WSBP nantinya dan sebagian akan kami gunakan untuk melunasi utang PKPU (menunda kewajiban pembayaran utang),” jelasnya.
Khusus tahun ini, lanjut Assep, pihaknya menargetkan pelepasan aset non-produktif senilai 50 miliar birr. Dengan demikian, dari total Rp 11,3 miliar yang diterima sudah 50% dari rencana.
Sementara dari sisi utang, perseroan mengumumkan telah menyelesaikan pembayaran keuangan sebesar 230 miliar birr sebagai bagian dari proses restrukturisasi utang. Dana ini dibayarkan kepada pemberi pinjaman bank, pemegang obligasi, dan vendor.
“Sebanyak Rp230 miliar sudah dibayarkan hingga Maret 2024. Konversi sebagian utang sebesar Rp1,43 triliun pada 4 Agustus 2023 dan pemegang obligasi dibayar Rp1,85 triliun mulai 12 Desember 2023. Kita lihat dari situ. optimisme WSBP untuk memenuhi kewajiban homogenitasnya di masa depan,” jelas Asep.
Assep menambahkan, pihaknya akan fokus pada peningkatan kapasitas operasional dan keuangan. Pihaknya tidak berencana mengandalkan pasar modal untuk mendukung perseroan. Menurutnya, untuk kembali masuk ke pasar, pihaknya harus menunjukkan kinerja yang matang dan menarik.
“Kalau mengandalkan kinerja 2 tahun terakhir, kami rasa belum cukup. Tapi kalau ditanya apakah kami akan masuk ke pasar? Kami ingin masuk ke pasar sesuai kehendak Tuhan,” ujarnya.
Bersambung ke halaman berikutnya. Klik saja
Sumber: https://finance.detik.com/finansial