-
Penyebab Utama: Hormon androgen berperan besar dalam produksi minyak di kulit. Peningkatan kadar androgen dapat menyebabkan produksi sebum berlebihan yang menyumbat pori-pori dan memicu jerawat.
-
Jerawat pada Pria: Meskipun sering dikaitkan dengan wanita, pria juga dapat mengalami jerawat hormonal, terutama selama masa pubertas atau akibat stres yang mempengaruhi kadar hormon androgen.
-
Stres sebagai Pemicu: Stres meningkatkan produksi hormon kortisol yang bisa membuat kulit lebih berminyak dan rentan berjerawat. Manajemen stres yang baik dapat membantu mengurangi jerawat hormonal.
-
PCOS dan Jerawat: Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) sering mengalami jerawat hormonal karena peningkatan hormon androgen. PCOS juga dapat menyebabkan masalah kesuburan dan menstruasi yang tidak teratur.
-
Obat Kontrasepsi: Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron dapat membantu mengurangi jerawat hormonal dengan menyeimbangkan kadar hormon dalam tubuh.
-
Perubahan Pola Hidup: Mengurangi stres, mengonsumsi makanan sehat, dan menggunakan produk perawatan kulit yang sesuai dapat membantu mengurangi risiko jerawat hormonal.
-
Perawatan Medis: Jerawat hormonal sering kali memerlukan perawatan dari dokter kulit, terutama jika obat topikal tidak efektif. Dokter mungkin meresepkan obat hormonal atau anti-androgen.
-
Pentingnya Konsultasi Medis: Jika jerawat hormonal tidak merespon perawatan rumahan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam mengelola dan merawat jerawat hormonal secara lebih efektif.