RI bertujuan menjadi kolaborasi penelitian dan pengembangan teknologi kendaraan listrik-semikonduktor di Vietnam.


Jakarta

KBRI Hanoi bersama Kementerian Luar Negeri Vietnam dan Pemerintah Provinsi Khanh Hoa mengadakan acara Meet Indonesia. Ini menjadi ajang pertemuan pemerintah dan pelaku bisnis antara Indonesia dan Vietnam untuk menjajaki berbagai peluang kerja sama.

Selain berbagi informasi mengenai perkembangan sektor strategis, acara ini juga membina kemitraan bisnis di bidang pertanian, perikanan, pariwisata, ekonomi digital, transisi energi, dan sektor industri yang menentukan.

Indonesia dan Vietnam berencana memperkuat kemitraan ekonomi sektor strategis dengan menguasai teknologi modern. Inti acara di kota pesisir Nha Trang, Vietnam, adalah pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Vietnam Nguyen Minh Hang dan Wakil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Eddy Prio Pambudi.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Nguyen Min Hang mengatakan, sebelum Indonesia dan Vietnam merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dengan landasan persahabatan yang kuat, peluang kemitraan ekonomi sektor strategis berada pada saat yang tepat.

“Saya ingin mengadakan pertemuan di tingkat wakil menteri untuk membahas berbagai isu penting kemitraan ekonomi,” kata Nguyen dalam keterangan resmi yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Minggu (24/3/2024).

Sebagai negara yang berkembang pesat dan anggota ASEAN, Vietnam memiliki banyak kesamaan dalam upayanya dengan Indonesia. Ia menilai perlu adanya kerja sama untuk memanfaatkan peluang dinamika global saat ini, termasuk pengetahuan teknologi. Sektor.

Nguyen mengucapkan selamat kepada Indonesia atas keberhasilannya menyelenggarakan pemilu dan memulai negosiasi agar Indonesia menjadi anggota OECD. Sebagai anggota G20 dan ASEAN, Nguyen meyakini Indonesia merupakan mitra strategis Vietnam.

Sementara itu, Edi Prio menyambut baik usulan Vietnam untuk memperkuat kemitraan ekonomi sektor strategis. Ia mengatakan Indonesia sedang mencari pertumbuhan investasi di sektor industri maju yang berkembang pesat di Vietnam, seperti mobil listrik, semikonduktor, telekomunikasi dan teknologi digital, selain teknologi pertanian dan perikanan.

Untuk itu, penting bagi Indonesia untuk bermitra dalam penelitian dan pengembangan (R&D), bertukar kesempatan kerja dan memberikan pelatihan bagi talenta digital dan teknik, serta membuka pintu investasi satu sama lain.

Eddy mengatakan, “Kami sudah lama ingin membangun platform kemitraan ekonomi strategis dengan Vietnam.”

ED telah melontarkan konsep perjanjian kemitraan melalui jalur diplomatik dan berharap kesepakatan dapat segera tercapai. Perjanjian ini nantinya akan menjadi payung untuk menjadi tuan rumah kerja sama ekonomi strategis yang memberikan hasil nyata, khususnya bagi para insinyur dan talenta digital untuk bersama-sama mempraktikkan teknologi maju.

Indonesia dan Vietnam telah bermitra di beberapa forum di luar ASEAN, seperti IPEF dan RCEP, yang diharapkan dapat memperkuat integrasi ekonomi di ASEAN.

ED meminta bantuan Vietnam sebagai anggota Greater Mekong Sub-Region (GMS), sebuah forum kerja sama sub-regional ASEAN di kawasan kontinental ASEAN, untuk berdiskusi dengan mitra GMS lainnya.

(objek/bunuh)

Sumber: https://finance.detik.com/industri

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

{inAds}