Ini Program Ekonomi Prabowo-Gibran untuk Pemenang Pilpres 2024!


Jakarta

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan penghitungan suara pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya adalah pasangan nomor 2. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Keluarlah sebagai pemenang.

Berdasarkan perhitungan KPU, berdasarkan 164.227.475 surat suara sah, Prabowo-Gibran memperoleh 96.214.691 suara. Pasangan berikutnya, Anyus Basedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 40.971.906 suara, sedangkan pasangan ketiga Ganjar Pranow-Mohamed Mahfud M memperoleh 27.040.878 suara.

Hasil Pilpres 2024 tercantum dalam Berita Acara KPU Nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024. Hasil Pilpres 2024 diumumkan secara langsung dalam rapat paripurna yang digelar Rabu malam (20/3/2024) usai KPU merampungkan sensus nasional.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

Dengan kemenangan Prabowo-Gibran, alangkah baiknya jika kedua pasangan tersebut memenangkan pemilu presiden dan melihat kembali program ekonomi. Sebelumnya pada 15 Februari 2024, detikFinance memberitakan mengutip situs Kelompok Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, program ekonomi kedua pasangan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Swasembada pangan, energi dan air

Syarat utama kemandirian dan kedaulatan negara adalah pangan, energi, dan air. Hal ini harus dilakukan secara cepat dan hati-hati untuk mencapai swasembada pangan, energi, dan air.

Program pangan tersebut antara lain mengembangkan program food estate khusus padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu. Pada tahun 2029, direncanakan setidaknya 4 juta hektar (ha) tambahan ruang panen untuk tanaman pangan. Menggunakan tambahan luas panen, dengan asumsi seluruh luas panen adalah padi. Tambahan 20 juta ton gabah (produktivitas 5 ton per hektar) atau setara dengan 10 juta ton beras (perkiraan hasil 50%).

Dari sisi energi, Indonesia berpotensi menjadi raja energi hijau dunia dengan mengembangkan produk biodiesel dan bioenergi dari minyak sawit, bioetanol dari tebu dan singkong, serta energi hijau lainnya yang bersumber dari air, angin, dan gelombang laut. Energi surya dan panas bumi. Di tahun Pada tahun 2029, dari sumber daya alam yang ada, akan dilaksanakan program campuran biodiesel B50 dan etanol E10.

Sementara itu, perlu mendorong Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai solusi penyediaan listrik di daerah terpencil. Pengelolaan air yang baik menjamin ketersediaan air yang cukup pada musim kemarau dan tidak menimbulkan bencana pada musim hujan.

2. Perbaikan sistem penerimaan negara

Daerah akan mengambil langkah nyata dalam upaya meningkatkan pendapatan dalam negeri. Pembentukan Badan Pendapatan Negara direncanakan dapat meningkatkan rasio pendapatan negara terhadap PDB sebesar 23 persen.

Fokus reformasi kebijakan perpajakan adalah pada perbaikan sistem perpajakan dan penerimaan negara bukan pajak, serta perluasan basis pajak dan pendapatan daerah lainnya. Pemberian insentif perpajakan harus diberikan untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi termasuk UMKM dan meningkatkan daya beli masyarakat.

3. Pengentasan kemiskinan

Pengentasan kemiskinan harus menjadi perhatian utama kebijakan pemerintah. Upaya pengentasan kemiskinan ekstrem hingga 0% harus dilakukan sesegera mungkin oleh pemerintah pada dua tahun pertama. Sementara itu, kemiskinan relatif diproyeksikan sebesar 5% pada tahun 2029.

4. Ketersediaan pupuk, bibit dan pestisida langsung ke petani

Swasembada pangan bergantung pada pencapaian produksi dan produktivitas pangan berkelanjutan. Hasil panen dan produktivitas sangat ditentukan oleh ketersediaan dan akses petani terhadap pupuk, benih terbaik, dan pestisida. Oleh karena itu, pemerintah wajib menjamin akses langsung petani terhadap pupuk, benih, dan pestisida.

5. Pembangunan perumahan berkualitas dengan harga terjangkau

Pemerintah hadir untuk menjamin perumahan berkualitas dengan harga terjangkau dan sanitasi yang memadai bagi mereka yang membutuhkan. Rencananya jaminan pembangunan dan renovasi 25 rumah di setiap desa akan dilaksanakan pada dua juta rumah mulai tahun kedua. Sementara itu, penting untuk menjamin pembangunan 500 ribu rumah milik tanah dan 500 ribu rumah permanen (rumah susun murah) di perkotaan yang dikenal dengan rusunami (rumah susun milik) dan rusunawa (rumah kontrakan). Dengan demikian, target jaminan pembangunan/renovasi perumahan akan mencapai tiga juta unit rumah secara nasional.

6. Pemerataan ekonomi dan penguatan UMKM dan IKN

Peningkatan taraf perekonomian dan pengembangan kelembagaan UMKM serta pengembangan entry pencipta merupakan langkah penting dalam menggabungkan hasil pertumbuhan ekonomi. Penguatan Program Kredit Usaha Pertanian, Kredit Usaha Peternakan, Kredit Usaha Perikanan, Kredit Usaha Tanaman, Kredit Usaha Produksi Pangan Manusia, Kredit Usaha Nelayan, Kredit Usaha Lepas Pantai, Kredit Usaha UKM Industri Hilir, Kredit Usaha Startup dan Kredit Inovasi Milenial dan Gen Z dan teknologi didorong, diperluas dan diperbanyak untuk menumbuhkan wirausaha baru, khususnya di sektor bisnis.

Pertumbuhan Indonesia harus diimbangi dengan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa. Salah satunya adalah pengembangan Ibu Kota Kepulauan (IKN) dan pembangunan 10 kota inovatif, berkarakter, dan mandiri.

7. Terus turun

Upaya perampingan dilakukan dengan memastikan transfer teknologi, mengembangkan tenaga kerja lokal, dan melindungi lingkungan. Perampingan terbukti secara signifikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional di wilayah yang memiliki sumber daya alam dan mendorong pemerataan ekonomi dan industrialisasi di Indonesia bagian timur.

Pekerjaan hilir yang dilakukan seperti produk nikel akan terus berlanjut dan akan ditambah dengan bauksit, tembaga, timah, produk agro, dan produk kelautan. Pemanfaatan sektor maritim juga harus diperkuat untuk mendukung proses industrialisasi dan pengembangan ekonomi biru.

(acd/hns)

Sumber: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

{inAds}