Citroën mengungkapkan rencananya akan menggarap mobil listrik di RI

Mobil Listrik Citroën Akan Diproduksi di Indonesia Mulai Juli 2024

Mobil Listrik Citroën Akan Diproduksi di Indonesia Mulai Juli 2024


Mandela Blog – Produsen mobil Stellantis dilaporkan memproduksi kendaraan listrik di Purwakarta, Indonesia.

Stellantis melalui merek Citroën akan memulai perakitan mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Indonesia mulai 1 Juli 2024. Menurut Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin, Stellantis akan menggunakan fasilitas yang sudah ada di Indonesia, tanpa membangun pabrik baru. Sebagai gantinya, mereka akan mengimpor completely knocked down (CKD) dan merakitnya di Indonesia. Hal ini menandai perubahan dari impor mobil secara utuh (completely built up (CBU)) sebelumnya.

Dengan langkah ini, diharapkan produksi mobil listrik di Indonesia akan semakin meningkat dan memberikan kontribusi positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca dan keberlanjutan lingkungan. Semoga ini menjadi langkah awal yang baik menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan! 

1. Produksi dimulai pada tanggal 1 Juli.

Di tahun Stellants dikatakan akan mulai berproduksi pada 1 Juli 2024 bekerja sama dengan perusahaan perakitan mobil PT National Assembles. Perusahaan mendatangkan komponen lengkap (completely knock down/CKD) rakitan di Indonesia, salah satu merek mobilnya adalah Citroen.

“Misalnya Citroen baru masuk, semua tipe Stellantis, katanya mau masuk produksi 1 Juli 2024. Sepertinya pakai fasilitas yang ada, tapi untuk mendatangkan CKD ke sini, sudah ada. kolektor di sini.” kata Wakil Kepala Bidang Koordinasi Prasarana dan Transportasi Kementerian Koordinator Marvs Rachmat Kaimuddin dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024).

2. Membangun pabrik di RI

Stellants dikatakan sedang mencari program insentif pemerintah. Terakhir, para produsen tersebut didorong untuk membangun pabrik di Indonesia.

Nanti kita perlu bangun (pabrik). Di akhir program ini, kita akan minta mereka membangun industri di sini, kata Deputi Direktur Pengembangan Iklim Investasi/BKPM Ivan Suryana bersamaan.

3. Semoga berjalan sesuai rencana

Iwan mengatakan, koordinator nasional PT bertemu dengan pemerintah. Sayangnya, keduanya enggan membeberkan nilai investasinya, termasuk target produksi Stellants di Indonesia.

Kami berharap apa yang Anda rencanakan dapat sesuai.

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

{inAds}