Bos Pupuk Buka-bukaan Soal Pembangunan Pabrik di Papua


Jakarta

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi berbicara tentang kemajuan pembangunan pabrik pupuk di Kawasan Industri Terpadu Fakfak di Papua Barat. Dia menjelaskan, pihaknya sedang melakukan persiapan untuk penerapan infrastruktur dasar di kawasan tersebut.

“Yang dilakukan hari ini adalah persiapan pelaksanaan infrastrukturnya karena sudah ada. lapangan hijauTidak ada apa-apa, tidak ada fasilitas,” kata Rahmed di Hotel Alila, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Rahmed kemudian menjelaskan mengenai infrastruktur dasar yang akan pihaknya bangun antara pelabuhan dan lahan di kawasan tersebut. Oleh karena itu, dia menjelaskan pembangunan gedung pabrik tersebut rencananya akan dilakukan pada tahun 2025.

iklan

Gulir untuk melanjutkan konten.

“Pabriknya akan kami bangun tahun depan,” jelasnya.

Pendanaan pembangunan pabrik dapat berasal dari berbagai sumber. Mulai dari opsi ekuitas hingga opsi utang seperti pinjaman bank, pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim) dibangun PT Dahana.pinjaman bank) dan jaminan (Obligasi).

“Secara adil, kami bisa Kemitraan Seperti pembangunan amonium nitrat bersama Dahana di Bontang. Dari segi utang, bisa jadi bank. Meminjamkan, Obligasi, bisa bermacam-macam. Kami punya semua opsi,” jelasnya.

Beliau menjelaskan pentingnya membangun pabrik pupuk. Pasalnya, pemerintah sudah 40 tahun tidak membangun pabrik pupuk.

“Kawasan industri pupuk terakhir dibangun di Aceh pada tahun 1982. Saat itu belum ada pabrik pupuk, padahal kita sudah melihat pabrik pupuk sejak tahun 58'75'77'82' di akhir tahun 80an dan awal tahun 90an. Kita sudah mendapat pangan nasional Jadi ini penting. “Memiliki Pabrik Industri Pupuk Fakfak sangat penting karena untuk ketahanan pangan nasional,” imbuhnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan detikcom, PT Pupuk Indonesia melakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pupuk di PT Pupuk Kaltim di Kawasan Industri Terpadu Fakfak, Papua Barat. Sementara itu, nilai investasi pabriknya lebih dari $1 miliar atau $15,3 triliun.

“Kalau investasinya lebih dari US$ 1 miliar. Kalau bangun pabrik, ini pasarnya, dekat dengan sumbernya. Nah, kalau di sana bahan bakunya melimpah, sekarang ada gas alam cair,” kata PT Perusahaan Perusahan Pupuk Kaltim. Sekda Teguh Ismantoro dalam jumpa pers, di Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

Dia mengatakan, pembangunan pabrik tersebut baru saja dimulai. Pak Tegu juga menyampaikan, kapasitas produksi pabrik tersebut mencapai 1,15 juta ton urea dan 825 ribu ton amoniak. Dengan begitu, total produksi Pupuk Caltim mencapai 4,5 juta ton

Hasil produksi pabrik didistribusikan ke lokasi penugasan Pupuk Kaltim, yakni 13 provinsi di Indonesia. Ketigabelas provinsi tersebut tersebar di 5 provinsi di Pulau Sumatera, 7 provinsi di Pulau Kalimantan, dan Nusa Tenggara. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada lebih banyak tempat di masa depan.

(gambar/gambar)

Sumber: https://finance.detik.com/industri

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama

{inAds}